Minggu, 24 April 2011

lirik lagu disaat aku mencintaimu

mengapa kau pergi, mengapa kau pergi
di saat aku mulai mencintaimu
berharap engkau jadi kekasih hatiku
malah kau pergi jauh dari hidupku


menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku

reff:
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencintai dirimu
aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencinta
menyendiri lagi, menyendiri lagi
di saat kau tinggalkan diriku pergi
tak pernah ada yang menghiasi hariku
di saat aku terbangun dari tidurku

repeat reff

semoga engkau kan mengerti tentang perasaan ini
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta (indahnya cinta)
maaf sungguh ku tak bisa (tak bisa) untuk kembali padamu
maaf ku telah terbuai akan indahnya cinta

repeat reff

aku inginkan dirimu datang dan temui aku
kan ku katakan padamu aku sangat mencinta

Sabtu, 16 April 2011

J-Rock

J-Rock atau Japanese rock (日本のロック nihon no rokku?, rock Jepang) digunakan untuk menyebut genre musik rock yang ada di Jepang.
Aliran musik J-Rock menjadi populer di Indonesia berkat kepopuleran penayangan anime di televisi dengan lagu tema (soundtrack) yang dibawakan penyanyi dan kelompok musik Jepang.

Sejarah musik rock Jepang

Sejarah J-Rock dimulai tahun 1957 dengan dikenalnya musik rock di Jepang bersamaan dengan puncak kepopuleran rockabilly yang merupakan salah satu gaya rock 'n' roll.
Rockabilly yang dimulai di berbagai kelab jazz melahirkan penyanyi rockabilly seperti Mickey Curtis, Masaaki Hirao, dan Keijirō Yamashita. Pada bulan Februari 1958, ketiganya tampil dalam konser Westan Kānibaru I (Western Carnival I) di gedung pertunjukan bernama Nihon Gekijō, Tokyo.
Di akhir dekade 1950-an, kepopuleran rockabilly yang mulai surut digantikan era Kabā Popsu (cover pops) yang terdiri dari berbagai jenis musik. Di antara tokoh cover pops terdapat musisi seperti Yūya Uchida dan Isao Bitō yang berakar pada genre rockabilly. Selain itu, cover pops dengan gaya Liverpool Sound lahir mengikuti kepopuleran grup-grup musik seperti The Beatles di sekitar tahun 1963.
Gitar elektrik produk dalam negeri yang bisa dibeli dengan harga murah membantu terciptanya demam Ereki (musik rock dengan gitar elektrik). Istilah "Ereki" merupakan singkatan dari kata erekigitā (エレキギター?, gitar listrik). Penggemar musik rock di Jepang banyak yang berganti identitas dari pendengar setia menjadi musisi rock.

Dari Ereki ke Liverpool Sound dan British beat

Sekitar tahun 1964-an, The Astronauts dan The Ventures menjadi populer di Jepang. Musik yang dimainkan musisi seperti Terauchi Takeshi to Burū Jīnzu (Takeshi Terauchi & Blue Jeans) disebut surf music alias musik Ereki (Eleki). Rekaman lagu The Astronauts dan The Ventures dengan lirik bahasa Jepang seperti yang dibawakan Fujimoto Kōichi juga menjadi hit. Musik Ereki dengan seketika mencapai puncak kepopuleran. Grup band Ereki di Jepang pada masa itu tidak saja memainkan lagu-lagu surf music, melainkan juga lagu-lagu berirama Liverpool Sound milik berbagai grup band asal Inggris yang menandai era gerakan musik British Invasion. Di tahun 1965, Yuzo Kayama membentuk band Ereki tiruan The Ventures yang disebut The Launchers. Grup musik ini begitu populer hingga Yuzo Kayama dijadikan peran utama dalam film Ereki no wakadaishō (Electric Guitar Young Guy atau Campus A-Go-Go).
Pada tahun yang sama, Tokyo Beatles merilis piringan hitam berisi lagu-lagu The Beatles dengan lirik bahasa Jepang. Selain itu, Tokyo Beatles juga mengeluarkan PH berisi lagu-lagu yang pernah dibawakan grup musik Inggris yang memainkan Liverpool Sound.

Group sounds

Kedatangan The Beatles untuk tampil dalam pertunjukan di Jepang membuat grup-grup musik Ereki berganti warna musik agar ikut bisa bergaya British Invasion. Di antara perintis British Invasion di Jepang terdapat grup musik seperti Jackey Yoshikawa and his Blue Comets dan The Spiders. Pada saat yang bersamaan tampil grup musik berirama Group Sounds (Gurūpu Saunzu). Aksi panggung band-band berirama Group Sounds banyak meniru grup musik berirama British Invasion, tapi sebagian besar singel dan album mereka tidak berirama rock, melainkan Kayōkyoku atau Wasei Pops (pop Jepang).

Era 1960-an hingga 1970-an

Akhir dekade 1960-an hingga pertengahan dekade 1970-an diwakili grup-grup musik seperti Hadaka no Rallies, Jacks, RC Succession, Joe With Flower Travellin' Band, Mickey Curtis & Samurai, Blues Creation, Murahachibu, The Mops, PYG, Happy End, Sadistic Mika Band, Fried Egg, Yonin Bayashi, Magical Power Mako, Zunō Keisatsu dan Gedō. Tidak juga ketinggalan grup rock seperti Carol, Cools, dan band asal Kansai seperti Funny Company yang disebut sebagai Carol-nya Jepang bagian barat.
Daerah Kansai di dekade 1970-an diwarnai dengan rock aliran blues rock yang mirip southern rock. Musik jenis ini dibawakan pemusik rock seperti Ueda Masaki and South to South, serta West Road Blues Band. Sementara itu, angin Okinawan rock berhembus dari Okinawa. Aliran ini dibawakan Katchan Condition Green dan grup Murasaki. Dari namanya saja, grup Murasaki (bahasa Jepang untuk warna ungu) sudah jelas ingin diasosiasikan dengan Deep Purple. Dari Nagoya tampil Kondō Fusanosuke dengan grup Break Down. Ayukawa Makoto dengan grupnya yang bernama Son House tampil dari Fukuoka dan nantinya disebut perintis Mentai Rock.

Era rock Jepang hingga tahun 1980-an

Dekade 1970-an dimeriahkan Uzaki Ryūdō dengan kelompoknya yang Downtown Boogie-Woogie Band, grup Carol yang mendapat pengaruh kuat The Beatles, Off Course, dan Tulip. Selain itu, mantan anggota kelompok irama group sounds The Tigers yang berkarier solo, Kenji Sawada terus menghasilkan singel dan album berwarna rock. Takurō Yoshida dan Yōsui Inoue adalah penyanyi paling laris di Jepang saat itu. Keduanya dipengaruhi Bob Dylan dan musik-musik mereka bergaya folk rock. Sementara itu, grup musik yang paling laris adalah Garo dan NSP (grup musik) yang mendapat pengaruh dari Crosby, Stills, Nash & Young.
Grup musik yang terkenal di Jepang pada pertengahan dekade 1970-an, misalnya: Kai Band yang memiliki warna rock yang kuat, Shōgo Hamada, Miyuki Nakajima, dan Momoe Yamaguchi yang banyak membawakan lagu ciptaan Ryūdō Uzaki. Walaupun banyak grup musik rock yang terkenal, musik rock masih belum diterima seluruh lapisan masyarakat.
Keadaan ini diubah oleh band Carol yang didirikan Eikichi Yazawa dan tiga tokoh rock ternama: Sera Masanori & Twist, Shinji Harada, Char yang dikenal sebagai "tiga besar dalam rock" (rokku gosanke). Musik rock makin mudah diterima orang Jepang berkat Southern All Stars yang memulai debutnya di tahun 1978, The Alfee, Kenji Sawada, dan Godiego (hanya single yang dirilisnya saja). Di akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an bermunculan musisi dan grup rock seperti Terao Akira, Creation, Yoshito Machida, Yamanaka Joe, Yanagi George & Rainy Wood, RC Succession, Monta & Brothers, Masaki Ueda, Kai Band, Shōgō Hamada, dan Masahiro Kuwana yang banyak melahirkan lagu-lagu hit. Bulan Maret 1980, Motoharu Sano memulai debutnya, tapi masih kurang mendapat sambutan.

Era new wave

Jepang di sekitar tahun 1980-an ramai dengan grup musik berbagai aliran seperti punk rock, new wave, techno-pop, hard rock, dan heavy metal. Grup musik yang mewakili era tersebut, misalnya: BOW WOW, Loudness, Yellow Magic Orchestra, Anthem, Earthshaker, 44Magnum, dan Hound Dog. Dari Fukuoka tampil grup-grup seperti Sheena & The Rokkets yang dipimpin Ayukawa Makoto, The Mods, A.R.B., The Roosters, dan The Rockers yang membawakan aliran Mentai Rock, serta The Checkers. Grup lain asal periode ini misalnya, Chanels (Rats & Star) yang dibesarkan di live house. Dari daerah Kanto tampil grup-grup musik seperti Plastics, Anarchy, Juicy Fruits, The Venus, Ippudō, Hikashu, dan P-Model.

Era band

Boøwy memulai debutnya di tahun 1982 dan band ini nantinya mempunyai pengaruh kuat dalam dunia musik rock Jepang. Sejak akhir dekade 1970-an, grup musik dari label rekaman Indies terus populer, sehingga terjadi "Band Boom" di Jepang pada paruh kedua dekade 1980-an. Pada masa itu terdapat banyak sekali grup-grup musik yang populer. Princess Princess, Unicorn, Jun Sky Walker(s), Bakufu-Slump, dan Pink Sapphire adalah nama-nama grup musik pencetak banyak sekali lagu hit di pertengahan tahun 1980-an. Di jalur heavy metal, Seikima II merupakan band yang paling populer dan sering tampil di televisi.
B'z memulai debutnya tahun 1988. Di tahun yang sama, album berjudul Covers oleh RC Succession dihentikan peredarannya akibat protes berbagai kalangan karena lagu-lagu bertema antiperang dan antinuklir. X Japan memulai debutnya di tahun 1989 dan berhasil menggetarkan Jepang dengan musik heavy metal yang dapat diterima semua kalangan. X Japan merupakan perintis gerakan musik Visual Kei yang melahirkan band-band yang mengekor ketenaran X Japan. Dari label Indies lahir grup rock Kin-Show (King-Show) yang bernaung di bawah perusahaan rekaman Nagomu Record.
Di akhir dekade 1980-an, The Flipper's Guitar memulai debutnya sebagai pemimpin gaya Shibuya Kei nantinya menjadi sub-budaya tersendiri. Gerakan musik Shibuya Kei memadukan unsur musik jazz, fusion, dan musik tradisional Jepang. Di sekitar waktu yang sama, Ozaki Yutaka juga mencapai puncak ketenaran. Lagu-lagunya bertema kritik sosial yang dilihat dari sudut pandang generasi muda.

Akhir "Band Boom"

Mr.Children yang beranjak dari live house La Mama di Shibuya memulai debutnya di tahun 1994. Kesuksesan Mr.Children diikuti oleh Spitz, ulfuls, The Yellow Monkey, dan Elephant Kashimashi.
Pertengahan dekade 1990-an merupakan puncak ketenaran band Visual Kei. Kehadiran Luna Sea mendapat sambutan luar biasa penggemar musik Jepang, diikuti oleh Glay dan L'Arc~en~Ciel (walaupun L'Arc~en~Ciel sendiri menolak disebut sebagai band Visual Kei).
Lagu-lagu dari band Visual Kei banyak dipakai sebagai lagu tema anime dan permainan video, sehingga keberhasilan anime dan permainan video di luar Jepang turut menyeret kepopuleran band Visual Kei di luar Jepang. Sementara itu, penyanyi rock wanita seperti Maki Oguro, Nanase Aikawa, dan Ringo Shiina sedang berada di puncak ketenaran. Di saat yang bersamaan muncul tren mendirikan grup musik campuran dengan vokalis wanita, seperti Judy and Mary dan Hysteric Blue. Pada waktu itu juga populer grup The High-Lows yang didirikan Hiroto Kōmoto dan Masatoshi Mashima yang keduanya mantan The Blue Hearts. Aliran baru yang disebut Melodic Hardcore diciptakan oleh Hi-Standard, Nicotine, Snail Ramp, dan Kemuri. Lirik lagu berbahasa Inggris yang sekarang sudah menjadi barang lumrah justru dimulai oleh Hi-Standard. Pada saat yang sama, band wanita Shonen Knife menjadi populer di luar Jepang. Mitos "sukses di luar negeri harus pandai betul memainkan instrumen" luntur dengan keberhasilan Shonen Knife menjadi band pembuka konser Nirvana pada tahun 1993. Beberapa band lain asal Jepang yang populer di luar negeri, misalnya Guitar Wolf, Boredoms, dan The 5.6.7.8's.
Akhir dekade 1990-an ditandai dengan puncak kepopuleran Blankey Jet City dan thee michelle gun elephant. Pada masa itu sering diadakan konser di alam terbuka seperti Fuji Rock Festival. Kelompok musik seperti Number Girl, Supercar, Yura Yura Teikoku yang termasuk aliran Rockin juga banyak menarik perhatian penggemar.
T.M.Revolution, Gackt, dan Kiyoharu yang memulai debutnya sebagai Visual Kei beralih sebagai musisi solo yang terus menghasilkan lagu yang dapat memasuki tangga lagu pop hingga sekarang.

Tahun 2001 hingga sekarang

Di awal tahun 2000-an mulai terdapat gaya Seishun Punk yang dimulai oleh Stance punks, Gagaga SP, dan Going Steady. Saat itu populer grup musik seperti Bump of Chicken, Asian Kung-Fu Generation, dan Acidman yang tergolong genre Shimokita Kei.
Sejak pertengahan tahun 2000-an terdapat banyak sekali grup bergenre Melodic Hardcore dan Emocore seperti Ellegarden dan Asian Kung-Fu Generation. Musisi yang berjasa di masa kejayaan Melodic Hardcore tahun 1990-an juga ikut bangkit kembali, misalnya: mantan anggota Hi-Standar yang bernama Ken Yokoyama berkarier solo, Ultra Brain, dan Snail Ramp.
Saat ini populer kelompok J-Rock seperti Bump of Chicken dan Sambo Master yang matang sebagai grup rock aliran utama. Selain itu juga terdapat Rize, Orange Range, HY, dan Dragon Ash yang tergolong genre Mixture rock.

Selasa, 12 April 2011

L'Arc~en~Ciel

L'Arc~en~Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru, "Pelangi" dalam bahasa Prancis?) adalah nama grup musik Jepang beraliran J-Rock. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Grup musik ini didirikan oleh Tetsu pada Februari 1991. Nama "L'Arc~en~Ciel" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Perancis yang secara harfiah berarti "lengkungan di langit" atau "pelangi", nama ini diambil dari judul sebuah film Perancis yang pernah ditonton oleh Tetsu.
Di Jepang saja, band ini telah menjual lebih dari 25 juta kopi album dan single.
Mantan personel yang sempat memperkuat band ini:
  • Sakura (drum) (1992-1997) digantikan oleh Yukihiro karena memakai narkoba dan masuk penjara.
  • Hiro (gitar) (1991-1992)
  • Pero (drum) (1991-1992)
  • Awal terbentuk

    Osaka, sekitar awal tahun 1991 dua orang anak muda bernama Tetsu dan Hiro membentuk sebuah grup band. Tetsu berperan sebagai bassis berikut vokal sementara Hiro sebagai gitaris. Pada waktu itu Hyde masih menjadi gitaris di sebuah band bernama Kiddies Bomb, yang kemudian berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi vokalis (meskipun pada saat itu ia sama sekali tidak tertarik dengan perannya tersebut).
    Pada suatu hari Tetsu menyaksikan penampilan grup band tersebut untuk kali pertama. Ketika itu ia merasa yakin bahwa Hyde adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup band-nya. Maka selama beberapa waktu ia terus mengikuti penampilan band tersebut, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Hyde dan rekannya di Jersarem’s Rod, Pero untuk bergabung dengannya. Setelah beberapa kali melakukan session, Hyde akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band lamanya dan bergabung bersama band Tetsu. Maka terbentuklah formasi paling awal L’Arc~en~Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus pemimpin band), Hyde (vokal), Hiro (gitar), dan Pero (drum).
    Nama L’Arc~en~Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang terinspirasi oleh sebuah film Perancis yang berjudul sama. L’Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti PELANGI.
    Penampilan live pertama mereka yaitu pada tanggal 30 Mei 1991 di Nanba Rockets. Bahkan ketika itu sang pemilik panggung berpikir bahwa L’Arc~en~Ciel akan menjadi sangat terkenal, dan hal itu terbukti beberapa tahun kemudian.

    Pengunduran diri Hiro & masuknya Ken

    Pada bulan Juni 1992 tanpa alasan yang jelas, Hiro mengundurkan diri tepat sebelum mereka akan memulai demo rekaman. Setelah berbagai macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk rekaman, misalnya mereka telah menyewa studio dan lain sebagainya, tentu akan sangat konyol apabila mereka membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, teman masa kecilnya untuk membantu dalam pembuatan demo. Ken menyanggupinya dan pada waktu itu ia harus menghafal seluruh lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang cukup singkat, yakni 5 hari, akan tetapi ia mampu melakukannya, dan proses rekamanpun akhirnya dapat selesai dalam 3 hari.
    Akan tetapi muncul masalah baru, mereka harus manggung, namun Ken pada saat itu masih berstatus mahasiswa jurusan Arsitektur semester akhir di sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sulit melakukan dua kegiatan sekaligus, kuliah dan nge-band. Akhirnya hanya dalam tempo 3 hari saja Ken mengambil satu langkah berani dengan memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan L’Arc~en~Ciel (meskipun pada saat itu ia tidak begitu yakin akan masa depannya di musik). Keputusannya itu tentu saja ditentang habis oleh orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang sarjana. Akibatnya ia diusir dari rumah dan tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya.
    Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam Voice untuk album Omnibus CD bertajuk “Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertamanya yang berjudul Flood of Tears (c/w Yasuoka) sehingga aktivitas panggung mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah.

    Masuknya Sakura

    Tanggal 30 Desember 1992 lagi-lagi L’Arc~en~Ciel harus kehilangan salah satu anggotanya. Pero mengundurkan diri tepat setelah penampilan live mereka di Osaka Music Hall. Maka kemudian Tetsu mulai mencari drummer pengganti, ia lebih memilih untuk mencarinya di Tokyo, toh pada saat itu ia pikir pada akhirnya mereka akan merantau ke Tokyo.
    Pada suatu hari ia melihat penampilan Sakura yang langsung menarik perhatiannya. Kemudian Tetsu mencoba mengajaknya bergabung bersama L’Arc~en~Ciel dengan cara mengirimkan demo tape kepada Sakura. Lantas Sakura pun pergi ke Osaka untuk melakukan jam session bersama mereka. Dan setelah itu ia secara resmi bergabung dengan L’Arc~en~Ciel pada 16 Januari 1993.

    Album perdana

    Pada tanggal 10 April 1993, album pertama mereka sebagai band indies, yang bertajuk DUNE dirilis dan meraih kesuksesan. Album tersebut berhasil meraih posisi puncak di Oricon Indies Chart (Tangga Lagu Terpopuler di Jepang) pada bulan Mei, dan hanya dalam tempo 3 bulan berhasil terjual sebanyak 20.000 keping CD. Hal tersebut membukakan kesempatan bagi mereka untuk tampil di dalam konser band-band indies “Karei naru masho” yang diadakan di Shibuya Kokaido, yang ketika itu disaksikan oleh sekitar 2000 penonton. Maka popularitas L’Arc~en~Ciel mulai berkembang tidak hanya di Osaka, namun sudah mulai merambah ke Tokyo. Dan pada bulan September 1993 mereka pindah ke Tokyo untuk meningkatkan karier mereka (meskipun Hyde tidak terlalu menyukai gagasan pindah ke Ibukota Jepang tersebut).

    Memasuki label musik besar

    Video single mereka Nemuri Ni Yosete dirilis pada tanggal 1 Juli 1994, menyusul dua minggu kemudian, yakni pada tanggal 14 Juli 1994 album kedua mereka TIERRA yang merupakan album pertama mereka yang berlabel major. Sekaligus juga menjadi hari pertama tur Sense of Time. Pada tanggal 9 September di tahun yang sama, mereka melawat ke Maroko dalam rangka pembuatan video Siesta ~film of dream~, yang merupakan kali pertama bagi mereka bekerja di luar Jepang, tentunya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi mereka. Film tersebut dirilis pada akhir tahun tersebut.
    Pada tanggal 21 Oktober 1994, single pertama mereka dengan Sony dirilis, dengan judul Blurry Eyes. Lagu ini dijadikan lagu tema untuk salah satu produksi serial animasi Jepang yang berjudul D.N.A^2. Kemudian pada tanggal 1 Desember di tahun tersebut Fans Klub Resmi L’Arc~en~Ciel, “CIEL” didirikan. Lalu pada awal tahun 1995, mereka mengadakan tur khusus bagi para anggota fans klub yang diberi judul Ciel/winter ‘95.
    Tanggal 21 Mei 1995 merupakan tanggal di mana single video berjudul and She Said dirilis dan merupakan hari pertama dari rangkaian tur di 19 kota di Jepang yang bertajuk In Club ‘95. Dan pada 6 Juli, single kedua mereka yang berjudul Vivid Colors dirilis. Lagu tersebut menjadi lagu ending Guru Guru 99, dan side B dari lagu tersebut, Brilliant Years dijadikan lagu ending untuk acara “Shin dora” di Nippon-TV (NTV).

    Heavenly

    Album ketiga mereka, HEAVENLY dirilis pada tanggal 1 September 1995. Pertama kalinya album mereka masuk ke Oricon Chart (major label band) langsung di posisi ketiga. Dalam album ini sepertinya terjadi perubahan warna musik mereka dibandingkan dengan dua album sebelumnya (bisa dikatakan bahwa musikalitas mereka menjadi semakin matang). Seperti yang diungkapkan Tetsu bahwa mereka mencoba sesuatu yang berbeda dan baru dalam musik mereka.
    Tur Heavenly ‘95 dimulai pada tanggal 9 September 1995, tiket untuk pertunjukkan mereka habis (full house) dalam 9 hari sejak peredarannya, bahkan pada hari terakhir tur tersebut tiket terjual habis hanya dalam tempo 28 menit saja! Pada tanggal 22 di bulan yang sama merupakan penampilan perdana mereka di Music Station, sebuah acara pertunjukkan musik nomor wahid di Jepang. Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 1995 single ketiga berjudul Natsu no Yuutsu dirilis. Lagu tersebut digunakan sebagai tema ending untuk acara Televisi-TBS bernama “M-Navi”.
    Tanggal 27 Desember mereka mengadakan konser di Nippon Budokan, merupakan tempat yang diidam-idamkan para musisi Jepang untuk dapat tampil di sana.
    Di awal tahun 1996 video live pertama L’Arc~en~Ciel, Heavenly ~films~ dirilis bersama 2 buah album foto, yakni “Heavenly X’mas” dan “Heavenly ~films~”. Pada bulan April mereka memulai tur Kiss Me Deadly ‘96. Pada saat itu fans dari kalangan cowok semakin bertambah, yang mana pada mulanya mereka lebih banyak disukai oleh para cewek. Hal tersebut tentu saja semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka.

    True

    Single keempat mereka Kaze ni Kienaide (c/w I’m So Happy) yang dirilis pada tanggal 8 Juli 1996 berhasil menempati posisi keempat pada minggu pertamanya di Oricon Chart. Pada akhir bulan yang sama tur musim panas Big City Nights Round Around ‘96 dimulai, diadakan di tiga kota besar di Jepang, yakni Nagoya, Osaka, dan Tokyo.
    September tanggal 20, mereka meluncurkan sebuah buku dokumentasi Artist Fact “IS” yang berisikan informasi dan fakta seputar L’Arc~en~Ciel yang disajikan secara lengkap.
    Pada bulan Oktober, single kelima mereka Flower (c/w Sayonara) dirilis dan langsung mengisi posisi kelima pada minggu pertamanya di Oricon Chart. Disusul kemudian dengan single keenam mereka Lies and Truth (c/w Sai wa Nagerareta) yang langsung menempati posisi keenam di minggu pertamanya di Oricon Chart.
    Tanggal 12 Desember, album keempat mereka TRUE dirilis. Merupakan album tersukses mereka selama lima tahun terakhir karier mereka, sebab pada minggu pertamanya album tersebut berhasil meraih posisi runner-up di Oricon Chart, dan pada minggu keenamnya berhasil menduduki posisi jawara. Album ini bertahan selama 9 minggu dalam daftar 10 besar di Oricon Chart. Tanggal 23 mereka memulai tur mereka yang bertajuk Carnival of True menggelar 10 konser di berbagai penjuru Jepang, diawali di Osaka Jyo Hall.

    Keluarnya Sakura

    Bulan April 1997 akan selalu tercatat dalam sejarah perjalanan karier L’Arc~en~Ciel sebagai masa-masa mimpi buruk. Bagaimana tidak, di tengah kegemilangan yang berhasil dicapai oleh mereka, Sakura, dengan terpaksa harus meninggalkan rekan-rekannya di L’Arc~en~Ciel setelah selama kurang lebih lima tahun bersama-sama merintis kesuksesan di pentas musik Jepang khususnya. Ia mesti rela didepak dari posisinya sebagai drummer L’Arc~en~Ciel setelah terkait dengan kasus kepemilikan serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Peristiwa tersebut berimbas pada pembatalan seluruh aktivitas Laruku seperti peluncuran single mereka The Fourth Avenue Cafe dan tur yang telah dijadwalkan. Bahkan semua merchandise mereka ditarik dari pasaran!
    Meskipun rekan-rekan Sakura di Laruku tidak menginginkannya pergi, namun atas kehendak perusahaan rekaman dan produser, ia sejak bulan April mundur dari Laruku. “Aku sangat menyesal, aku telah melakukan hal yang sangat bodoh, dan tak pantas untuk dimaafkan. Aku tidak berhak lagi untuk tetap berada di dalam band, semua ini salahku. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi L’Arc~en~CIel, aku berharap agar mereka tetap berjuang dan semoga semakin sukses di masa mendatang”, itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh Sakura ketika ia meninggalkan Laruku.
    Yang paling terpukul dalam peristiwa ini adalah Hyde, sebab di antara rekan-rekannya yang lain ia dan Sakura merupakan sahabat yang paling dekat. Maka sejak insiden tersebut, anggota Laruku tinggal tersisa tiga orang.

    Masuknya Yukihiro

    Setelah kepergian Sakura, Tetsu segera mencari drummer pengganti. Suatu ketika ia mendengar Yukihiro, eks-Zi:Kill dan Die in Cries yang keduanya telah disbanded atau membubarkan diri. Tetsu tertarik dengan permainan drumnya, maka selanjutnya disusunlah rencana pendekatan oleh Tetsu. Menurut kabar yang beredar, Tetsu dan Yukihiro berkenalan lewat game Evangelion, di mana Tetsu meminta Yukihiro untuk mengajarinya permainan tersebut. Lantas Tetsu berbicara dengan Yukihiro mengenai peristiwa menyedihkan yang menimpa grup bandnya. Bak gayung bersambut, Yukihiro menawarkan bantuannya kepada Tetsu untuk proses rekaman Niji.
    Akhirnya single ketujuh L’Arc~en~Ciel yang berjudul Niji—bahasa Jepang, yang memiliki arti yang sama dengan L’Arc~en~Ciel, yaitu Pelangi—dirilis pada tanggal 17 Oktober 1997. Single ini mampu menerobos posisi 3 di Oricon Chart pada minggu pertamanya. Berkaitan dengan judulnya, Hyde mengatakan bahwa judul lagu tersebut menggambarkan perjalanan karier mereka yang pada awalnya banyak dikhawatirkan orang akan segera berakhir karena masa-masa yang sangat buruk, akan tetapi kemudian mereka muncul kembali, bagaikan keindahan pelangi yang muncul di langit setelah gelapnya hujan. Dan lagu tersebut menjadi soundtrack Rurouni Kenshin (Samurai X) the movie.
    Selama kurun waktu 1997, di Laruku, Yukihiro berperan sebagai additional player. Hingga pada 1 Januari 1998 ia secara resmi menjadi personil tetap L’Arc~en~Ciel.

    Kelahiran kembali

    L’Arc~en~Ciel muncul kembali secara resmi sejak tanggal 13 Desember 1997 dengan menggelar konser berjudul Reincarnation yang digelar di Tokyo Dome. Pada saat itu Laruku terdiri dari tiga orang personil resmi, yaitu Hyde (vokal), Tetsu (bass), Ken (gitar) dan satu personil tambahan (additional player/supported player) di posisi drummer, yakni Yukihiro.
    Baru pada tanggal 1 Januari 1998, Yukihiro secara ofisial bergabung dengan L’Arc~en~Ciel menggantikan Sakura yang telah resmi keluar dari Laruku sejak 4 November 1997. Meskipun demikian, masuknya Yukihiro ke L’Arc~en~Ciel menciptakan suatu polemik di kalangan fans mereka, ada yang pro dengan kedatangan Yukihiro ada juga yang kontra. Memang cukup wajar seandainya masih banyak fans yang belum bisa menerima kepergian Sakura, sebab bagaimanapun juga Sakura telah menjadi bagian dari Laruku selama lima tahun yang bisa dikatakan tidak sebentar, bahkan ia turut mewarnai musik L’Arc~en~Ciel dengan style drumnya.
    Akan tetapi ada satu hal yang patut dicatat, bahwa semenjak pergantian personel dari Sakura ke Yukihiro, terjadi transformasi image dari L’Arc-en-Ciel, yang semula penampilan mereka lebih bercorak visual yang kecewek-cewekan, secara bertahap berubah menjadi lebih maskulin.

    Brilliant Year

    "A Piece of Reincarnation, menjadi salah satu bukti kebangkitan kembali L’Arc~en~Ciel di percaturan musik Jepang."
    Setelah insiden yang mencoreng wajah L’Arc~en~Ciel pada tahun 1997 dan pergantian personil pada awal 1998 tidak berarti mereka kehilangan penggemarnya, hal itu dibuktikan dengan habisnya 56.000 lembar tiket konser Reincarnation dalam rentang waktu hanya 4 menit! Bahkan menginjak tahun 1998 karier mereka semakin menanjak. Bisa dibilang bahwa tahun 1998 merupakan masa keemasan Laruku, di mana pada tahun tersebut hampir semua single dan album yang mereka rilis berhasil meraih kesuksesan dan berbagai penghargaan. Mereka adalah artis paling sibuk pada saat itu.
    Diawali pada akhir bulan Januari dengan meluncurkan single ke delapan mereka berjudul Winter Fall yang menjadi single pertama mereka yang mampu menduduki posisi jawara di Oricon Chart. Pada tanggal 25 Februari 1998 album kelima L’Arc~en~Ciel, HEART diluncurkan, hebatnya album ini selain mampu mencapai posisi puncak Oricon Chart, angka penjualannya pun mencapai 1 juta kopi dalam minggu pertamanya! Tanggal 25 Maret, single ke sembilan Dive to Blue dirilis dan berhasil pula menapaki posisi pertama di Oricon Chart. Selanjutnya pada tanggal 22 April, video A Piece of Reincarnation diluncurkan dan lagi-lagi menjadi nomor satu di Oricon Chart selama dua minggu berturut-turut.
    Tanggal 1 Mei 1998, tur Heart ni hi wo tsukero! -Light My Fire- dimulai dan berakhir tanggal 21 November, merupakan tur terpanjang L’Arc~en~Ciel dengan 56 penampilan di 43 kota berbeda di seluruh penjuru Jepang.
    Tanggal 8 Juli 1998, mereka mencatatkan diri dalam sejarah musik Jepang sebagai musisi pertama yang merilis 3 buah single secara bersamaan sekaligus, yakni Honey, Shinshoku~LoseControl~, dan Kasou. Bahkan ketiganya mampu mencetak angka penjualan sebanyak 1.000.000 kopi dalam waktu singkat. Lebih hebat lagi, pada tanggal 27 Juli, Honey dan Shinshoku~lose control~ secara berurutan menempati posisi satu dan dua di Oricon Chart. Patut diketahui juga bahwa lagu Shinshoku~lose control~ merupakan salah satu original soundtrack untuk film GODZILLA yang terkompilasi dalam album OST. Godzilla khusus untuk Asia saja.
    Setelah menyelesaikan tur Light My Fire, Laruku kembali merilis dua buah single, yakni Snow Drop pada tanggal 7 November dan Forbidden Lover tepat seminggu kemudian. Melalui dua single ini, lagi-lagi Laruku mencatatkan diri dalam sejarah musik Jepang sebagai musisi pertama di Jepang yang dua singlenya berhasil mencapai posisi pertama dan kedua dalam waktu bersamaan sebanyak dua kali, karena pada tanggal 26 November, Forbidden Lover berada di puncak dan Snow Drop mengikuti di posisi runner-up . Awal Desember, mereka meluncurkan benda-benda koleksi resmi L’Arc~en~Ciel seri pertama di seluruh Jepang. Kegiatan terakhir L'Arc~en~Ciel di tahun 1998 adalah peluncuran video konser Light My Fire pada tanggal 23 Desember.

    Real

    Tahun 2000 mereka awali dengan merilis double maxi single Neo Universe/finale pada tanggal 19 Januari, disusul kemudian Stay Away. Tanggal 20 Juni, album ECTOMORPHED WORK dirilis. Album tersebut berisikan beberapa lagu L’Arc~en~Ciel sebelumnya yang telah di-remix oleh Yukihiro (sangat menarik!) dan album selanjutnya REAL pada tanggal 20 Agustus 2000.
    Tur konser Realive digelar dari bulan Oktober hingga Desember yang terbagi dalam dua sesi, yang pertama Realive Club Circuit 2000 dan yang kedua Realive Dome Tour 2000. Bedanya, pada sesi yang pertama, konser diadakan di tempat-tempat semacam klub yang hanya mampu menampung sedikit audiens dengan panggung yang relatif kecil. Sedangkan pada sesi kedua, layaknya konser-konser L’Arc~en~Ciel terdahulu, dengan penonton yang banyak dan panggung yang besar.
    Memasuki tahun 2001, mereka merilis album Clicked Singles Best 13th pada tanggal 14 Maret yang merupakan kumpulan lagu-lagu terbaik L’Arc~en~Ciel berdasarkan hasil pemungutan suara (voting) yang dilakukan oleh jutaan fansnya di seluruh penjuru dunia melalui internet, plus satu single baru Anemone. Dan yang terakhir di tahun tersebut adalah peluncuran single mereka Spirit Dreams Inside (c/w Spirit Dreams Inside-another dream-) pada tanggal 9 Mei 2001 yang juga merupakan soundtrack-nya Final Fantasy The Movie (Spirits Within) dan juga termasuk ke dalam album soundtrack FF The Movie.
    Setelah itu mereka mulai sibuk dengan proyek solo masing-masing. Kita dapat melihat karakter musik yang berbeda-beda dari masing-masing personil L’Arc~en~Ciel.

    Solo karier masing-masing personel

    Diawali oleh Tetsu yang membentuk band bernama TETSU69, pada tanggal 18 Juli 2001 menelurkan single pertamanya yang berjudul wonderful world (c/w tightrope). Disusul Shinkirou dan Fifteen a Half pada pertengahan tahun 2002. Single terakhirnya sebelum meluncurkan album perdananya yang berjudul Suite November adalah WHITE OUT.
    Yukihiro tak mau ketinggalan, bersama band bentukannya Acid Android ia telah merilis dua album, acid android dan fault selain sebuah single yang berjudul ring the noise yang dijadikan soundtrack sebuah Game yang berjudul Devil May Cry.
    Hyde, sang vokalis, dianggap sebagai personel Laruku yang paling sukses dalam bersolo karier. Dimulai dengan peluncuran single pertamanya berjudul evergreen, ia kemudian merilis dua single lainnya, yakni angel’s tale dan Shallow Sleep yang selanjutnya dikompilasikan dalam album yang diberi judul Roentgen dan Roentgen~english ensemble~. Belum puas juga, ia kembali melemparkan dua single Hello dan HORIZON berturut-turut pada Juni dan November 2003. Selanjutnya kedua single tersebut dapat kita temukan dalam album kedua Hyde yang berjudul 666. Tak hanya di musik, Hyde pun berhasil merambah layar lebar. Sejauh ini sudah dua judul film ia bintangi, yakni MoonChild dan Kagen no Tsuki~Last Quarter.
    Ken yang mulanya adem-adem saja akhirnya tersulut juga untuk melakukan kerja solo. Ia membentuk sebuah band yang dinamakannya Sons of All Pussys atau sering disingkat menjadi S.O.A.P. Yang menarik, dalam band tersebut, Ken kembali reuni-an dengan Sakura, eks-drummer L’Arc~en~Ciel. Bersama S.O.A.P, dari sejak Februari 2002 hingga Juli 2004, ia sudah mengeluarkan tiga mini album, di antaranya GRACE, gimme A guitar, dan high serta sebuah single yang judulnya Paradise.

    Kembalinya L'Arc~en~Ciel & debut konser di AS

    Setelah vakum selama tiga tahun dengan spekulasi tentang kemungkinan bubarnya band ini, L’Arc~en~Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan sebuah seri dari tujuh konser yang diberi judul Shibuya Seven Days, yang diikuti dengan perilisan single baru mereka. Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu pembuka animasi Fullmetal Alchemist, READY STEADY GO dijual di bulan Februari 2004. Mengikuti perilisan single berikutnya, L’Arc~en~Ciel kemudian merilis album yang banyak ditunggu-tunggu, SMILE, pada tanggal 31 Maret.
    L'Arc~en~Ciel juga melakukan konser yang diberi nama SMILE Tour pada musim panas di tahun tersebut. Di konser itu juga disertakan sisi lain dari L'Arc~en~Ciel, yaitu P'Unk~en~Ciel. Mereka melakukan change member di lagu Milky Way yang di aransemen ulang menjadi lagu punk. Posisi vokal diambil alih oleh Tetsu, Hyde pada gitar, Ken di drum dan Yukihiro bergeser menjadi bass. Di konser ini juga dibawakan lagu mereka Jiyuu e no Shotai (Invitaion to Freedom) yang menjadi single untuk album baru mereka.
    Tanggal 31 July 2004 L’Arc~en~Ciel hadir sebagai bintang tamu di hadapan 12,000 orang penonton pada acara konvensi anime Otakon yag diadakan di Baltimore, Maryland. Ini merupakan penampilan pertama band ini di USA. Melihat respons yang luar biasa dari para fans, Tofu Records, label Sony Music Jepang di Amerika menandatangani kontrak dengan band ini di bulan Mei 2005 dan merilis sebuah DVD untuk debut live mereka di Amerika Utara.
    Mengikuti dirilisnya beberapa single dan sebuah album baru, AWAKE di 2005, band ini kemudian mengadakan tur Jepang sebelum memulai tur ASIA LIVE 2005, yang membawa band ini ke Seoul di Korea dan Shanghai di Cina. Sebelu kembali ke Tokyo untuk dua pertunjukan utama.
    Setelah menutup tur mereka, perhatian para anggota band ini kembali terfokus pada kegiatan kegiatan solo mereka. tetsu merekam beberapa single dan sebuah album dengan Creature Creature. Serta merilis sebuah single atas nama dirinya sendiri. Sementara yukihiro kembali pada acid android dan merilis sebuah single. Kemudian ia beserta acid android menyertai MUCC dalam dua petunjukan di Shanghai. hyde menggubah lagu Glamorous Sky untuk film yang diangkat dari manga NANA dan dinyanyikan oleh Mika Nakashima. Ia juga merilis dua single dan album lain berjudul FAITH, yang membawanya dalam tur panjang di Jepang serta mengadakan pertunjukan di California. Terakhir dalam masa vakum band ini, ken merilis sebuah single solo, Speed.
    Pada tanggal 25 November dan 26th, 2006, L'Arc-en-Ciel menggelar dua konser di Tokyo Dome, untuk merayakan ulang tahun mereka ke 15. Berjudul L'Anniversary. Tiket tersebut terjual hanya dalam kurun waktu 2 menit , mengalahkan rekor penjualan tiket mereka sebelumnya.Sebuah jajak pendapat telah dibuat pada website resmi selama seminggu sebelum konser yang mengizinkan para fans untuk memilih lagu yang mereka ingin dengar di acara itu.Konser tersebut kemudian ditampilkan pada saluran WOWOW pada 23 Desember 2006. Dan juga disiarkan pada 8 Februari 2007 di MTV Korea.
    L'Arc-en-Ciel kemudian merekam lagu "Shine" yang akan digunakan sebagai lagu pembuka untuk anime yang akan disiarkan di NHK, Guardian of the Spirit.Mereka Menggelar Mata Heart Ni Hi Wo Tsukero 2007 Tour di Jepang.L'Arc-en-Ciel merilis single Seventh Heaven pada 30 Mei 2007, yang menjadi posisi teratas di Oricon charts.Lagu My Heart draws a Dream, yang digunakan dalam iklan mobil Subaru, dirilis 29 Agustus, 2007, dan lagu tersebut langsung menempati tangga teratas pada Oricon charts.Lagu Daybreak's Bell yang dirilis pada 10 Oktober 2007,digunakan sebagai Soundtrack pembuka untuk anime Mobile Suit Gundam 00.dan kembali menduduki peringkat teratas dalam Oricon Charts.Sejak dari 14 November ke 25 Desember 2007, dirilislah Hurry Xmas, bersamaan dengan dua DVD baru yang keluar pada bulan September dan Desember, yang berjudul 15th L'Anniversary Live and Chronicle 3 respectively.Album terbaru mereka Kiss, dirilis pada 21 November 2007, menduduki tangga lagu pertama di posisi nomor satu di Oricon chart.
    L'Arc~en~Ciel mengadakan tur yang bernama "Theater of Kiss Tour".yang diselenggarakan pada 22 Desember 2007 sampai 17 Februari 2008.lagu Drink it Down,digunakan sebagai lagu pembuka versi Jepang untuk game PS3/Xbox 360 Devil May Cry 4.telah dirilis sebagai single pada 2 April 2008, dan menduduki tempat teratas di Oricon weekly charts.

    Album

    Album Sampul Judul Track lagu (contoh) Tanggal rilis
    1 Dune.jpg DUNE [Limited Edition] Shutting from the Sky
    Voice
    Taste of Love
    Ushinawareta Nagame (失われた眺め)
    Floods of Tears
    10 April 1993
    2 Tierra-L'Arc-.jpg Tierra In the Air
    All Dead
    Blame
    Hitomi ni Utsuru Mono (瞳に映るもの)
    Blurry Eyes
    14 Juli 1994
    3 Heavenly.jpg Heavenly Still I'm with You
    Vivid Color
    C'est la Vie
    1 September 1995
    4 True-L'Arc-.jpg True Fare Well
    Kaze ni Kienaide (風にきえないで )
    Flower
    I Wish
    12 Desember 1996
    5 HEART.jpg Heart Winter Fall
    Shout at the Devil
    Milky Way
    Anata(あなた)
    25 Februari 1998
    6 Ark-L'arc-.jpg Ark Forbidden Lover
    Heaven's Drive
    Driver’s High
    Shinjitsu to Gensou To (真実と幻想と)
    1 Juli 1999
    7 Ray-L'arc-.jpg Ray Shi no Hai (死の灰)
    It's the End
    Sell my Soul
    L'Heure
    1 Juli 1999
    8 REAL.jpg Real Get out from the Shell
    Dive To Blue
    Route 666
    All Year Around Falling in Love
    30 Agustus 2000
    9 SMILE-L'arc-.jpg Smile Ready Steady Go
    Lover Boy
    Feeling Fine
    Hitomi no Jyuunin
    31 Maret 2004
    10 AWAKE.jpg Awake New World
    Jojoushi (叙情詩)
    Jiyuu e no Shoutai (自由への招待)
    Twinkle Twinkle
    Killing Me
    22 Juni 2005
    11 Kiss cover larc-en-ciel.jpg Kiss Seventh Heaven
    Link
    My heart draws a dream
    Daysbreak Bell
    Hurry Xmas />Yuki no Ashiato
    21 November 2007
    12
    Bless Bless 27 Januari 2010
     

Senin, 11 April 2011

7 Icons – Playboy

p-l-a-y-b-o-y b-o-y [2x] lihat yang mulus (belok), lihat yang bening (belok)sampai yang di sebelah gak ditengok
cakep dikit deketin, bohai dikit jalanin
hatiku kamu terus yang mainin
apa sekarang cowok pada jago akting
apa ku salah bila ajarkan cinta
reff:
gak gak gak kuat, gak gak gak kuat
aku gak kuat sama playboy playboy
gak gak gak level, gak gak gak level
aku gak level sama cowok gampangan
hey boys
lihat yang mulus (belok), lihat yang bening (belok)
sampai yang di sebelah gak ditengok
lihat yang muda (belok), sixpack dikit ya (belok)
ampe yang di sebelah kayak bego
repeat *
repeat reff
reff2:
gak gak gak kuat, gak gak gak kuat
aku gak kuat sama playboy playboy
gak gak gak level, gak gak gak level
aku gak level sama
playboy playboy [4x]
let’s go, let let’s go, ogah sama playboy
p-l-a-y-b-o-y b-o-y
gak gak gak kuat [2x]
p-l-a-y-b-o-y b-o-y
gak gak gak level [2x]
repeat reff, reff2

love is ....

Apa cinta itu ??????
Hingga kini masih kunanti kehadiran cinta
Sebenarnya sich bukan kita yang menunggu kehadiran cinta
Tetapi cinta yang menunggu kehadiran kita

Emm...
Bukan gunung namanya jika tak ada badai
Bukan cinta jika tidak ada perasaan pernah terluka
Dan bukan seorang kekasih jika tak ada rasa kangen dan cemburu

Maka dari itu
Buatlah dirimu berharga di depan satu jiwa
Selalu mengabdi pada satu hati
Wajib setia pada satu cinta
Dan yakin pada satu nama yang mampu membuatmu bahagia

Karna cinta itu ibarat air
Bisa memberi semangat kehidupan bagi semua insan
Tapi jika tidak hati-hati cinta juga bisa menghanyutkan dan menyisahkan luka yang mendalam

Cinta itu juga seperti membuat keramik
Ya seperti membuat keramik
Dari tanah liat yang jelek dibentuk, diinjak dan dibanting untuk mendapatkan hasil sempurna
Begitu pula dengan cinta
Harus melewati badai dan rintangan cobaan agar menjadi cinta yang hakiki

Jadi cintailah orang yang tulus mencintaimu
Jangan sia-siakan dia yang mencintaimu
Tapi cinta jangan dipaksa
Jika kamu tidak mencintainya maka tinggalkan dia dengan penuh senyuman agar dia bisa menjalani hidupnya

Cinta tidak akan pernah beralih
Karena ketika cinta beralih
Maka ia tidak lagi cinta
Tetapi ketidaksetiaan dan ketidaksetiaan merupakan salah satu musuh terbesar cinta

Cinta yang dibasuh oleh air mata
Akan tetap murni dan indah senantiasa
Maka benar kata orang bijak
Cinta tidak akan pernah sekalipun
Mengetahui tingkat kedalamannya
Bila belum diterpa perpisahan

Jangan pernah merasa salah memilih kekasih
Karna kesalahan manusia yang paling fatal memang jatuh cinta kepada orang yang salah
Tetapi lebih salah lagi jika dia tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta

Manusia itu mempunyai sifat tidak puas
Bisa berkali-kali jatuh cinta dalam hidupnya
Tapi hanya perlu satu cinta dalam seumur hidupnya
Bila dia sudah menemukan cinta sejatinya
Maka cinta yang kedua hanyalah fatamurgana

Cinta akan selalu datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
Walaupun mereka telah dikecewakan
Cinta juga datang kepada orang yang masih percaya
Walaupun telah dihianati
Cinta datang kepada orang yang masih ingin mencintai
Walaupun telah disakiti
Dan cinta juga datang kepada orang yang punya keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan

Salah satu sifat cinta adalah tidak pernah meminta
Cinta senantiasa memberi
Cinta terkadang membawa penderitaan
Tetapi tidak pernah mengenal kata dendam
Tidak pernah membalas dendam
Dimana pun ada cinta
Maka sudah pasti disitu ada kehidupan

Cinta adalah untuk dirasakan
Buka untuk dipikirkan
Yakinlah cinta yang kita inginka akan datang pada waktunya
Namun kita harus berusaha mendapatkannya
Jangan hanya duduk manis menanti datangnya cinta

Cinta itu butuh pengorbanan dan perjuangan
Tapi berjuang demi cinta bukan berarti mencari dan mengemis cinta
Di kehidupan ini masih banyak yang akan memberimu cinta yang suci dan tulus tanpa harus mengemis dan meminta cinta  

Kamis, 07 April 2011

 ABG TUA

Kau tebarkan pesona ke setiap wanita
Tanpa kau sadari kau sudah lanjut usia
Tingkah lakumu bagaikan seorang remaja
Yang ingin dicinta dan selalu mencinta
Ku akui gayamu laksana arjuna
Yang mencari mangsa bila kau melihatnya
Tingkah lakumu bagaikan seorang remaja
Yang ingin dicinta dan selalu mencinta
Abg tua tingkahmu semakin gila
Kau menjerat semua wanita
Wanita yang ada di depan mata
Rayuanmu sungguh mempesona
Abg tua tingkahmu semakin gila
Tak peduli apa yang kau rasa
Tak peduli anak bininya di rumah
Emang engkau penjahat wanita